Yang abu-abu. Meski berkali bercak air mata dan sungai darah
Kau telusuri. Sajak itu tak pernah sampai, hanya kata-kata rapuh
Yang tak selesai dijaga... (Sajak yang Tak Selesai)
Alex R. Nainggolan, sejatinya penulis serba bisa. Mulai dari sajak, cerpen, esai,
resensi buku, opini hingga artikel ilmiah pernah ditulisnya. Media massa yang
pernah memuat karya-karyanya, antara lain Majalah Sastra Horison, Jurnal Puisi,
Kompas, Republika, Jurnal Nasional, Suara Pembaruan, Jawa Pos, Seputar
Indonesia, Sabili, Annida, Matabaca, Surabaya News, Lampung Post, Sriwijaya
Post, Riau Pos, Suara Karya, Bangka Pos, Radar Surabaya, NOVA, On/Off,
Majalah e Squire, Majalah Femina, www.sastradigital.com, www.angsoduo.net,
Majalah Sagang Riau, dan lain-lain. Keandalannya dalam menulis tak disangsikan
lagi. Ia pernah menyabet beberapa penghargaan dalam bidang penulisan artikel,
sajak, cerpen, dan karya ilmiah di Radar Lampung (Juara III, 2003), Majalah
Sagang-Riau (Juara I, 2003), Juara III Lomba Penulisan cerpen se-SumbagSel yang
digelar ROIS FE Unila (2004), nominasi Festival Kreativitas Pemuda yang digelar
CWI Jakarta(2004 & 2005), dan lainnya. Selain itu, karya-karya sastranya tergabung
dalam beberapa buku, seperti Ini Sirkus Senyum...(Bumi Manusia, 2002), Elegi
Gerimis Pagi (KSI, 2002), Grafitti Imaji (YMS, 2002), Puisi Tak Pernah Pergi
(KOMPAS, 2003), Muli (DKL, 2003), Dari Zefir Sampai Puncak Fujiyama (CWI,
Depdiknas, 2004), La Runduma (CWI & Menpora RI, 2005), 5,9 Skala Ritcher (KSI
& Bentang Pustaka, 2006), Negeri Cincin Api (Lesbumi NU, 2011), Akulah Musi
(PPN V, Palembang 2011). Buku kumpulan cerita pendeknya yang telah terbit
Rumah Malam di Mata Ibu (Penerbit Pensil 324 Jakarta, 2012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar